Langsung ke konten utama

Postingan

Life's Too Short to Worry So Much

Life’s Too Short to Worry So Much: Inspirasi untuk Jiwa yang Terlalu Sibuk Cemas Oleh : Dimas Fajri Adha, SE. Kita hidup di zaman yang menuntut banyak hal: performa tinggi, stabilitas finansial, relasi yang ideal. Akibatnya, banyak dari kita terjebak dalam overthinking. Kita takut gagal, takut miskin, takut ditinggal, takut tidak mencapai ekspektasi dunia. Tapi, pertanyaannya: apakah hidup ini memang untuk dicemaskan? Ataukah untuk dijalani dengan tenang dan iman yang matang? Hidup ini terlalu singkat untuk kita habiskan dalam bayang-bayang kecemasan. Dunia ini bukan untuk dimiliki, tapi untuk dilalui—dengan sabar dan syukur. 1. Perspektif Ilmiah: Kecemasan dan Kerusakan Sistemik Studi dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa stres kronis dapat merusak sistem imun, mempercepat penuaan sel, dan menjadi penyebab utama penyakit jantung, tekanan darah tinggi, bahkan depresi. Dalam bahasa ringkas: terlalu banyak cemas membuat kita “mati lebih cepat” secara fisik dan psikis....

Yakinlah dengan Pilihanmu, Jangan Pernah Ragu

Arba'in Nawawi (Hadis ke-11) yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan an-Nasa'i, dan dinilai hasan sahih. Berikut teks Arab dan sumbernya: > دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَىٰ مَا لَا يَرِيبُكَ، فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ، وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ "Tinggalkanlah sesuatu yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu. Karena kebenaran itu membawa ketenangan, dan dusta itu menimbulkan keraguan." — HR. at-Tirmidzi no. 2518, dinilai hasan sahih Hadis ini juga disebut dalam Sunan an-Nasa’i (no. 5711). Imam Nawawi memasukkannya ke dalam Arba'in Nawawi karena maknanya sangat penting dalam membentuk sikap hati-hati dan menjaga integritas iman. Hadis ini sering dijadikan pegangan dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam aspek fikih, adab, dan akhlak, karena mengajarkan prinsip kehati-hatian dan kejujuran dalam sikap hati dan tindakan. Rasulullah SAW pernah bersabda: "Tinggalkan sesuatu yang bikin kamu ragu, dan pilihlah yang bikin kamu yakin." (HR. Tirmi...

DASAR-DASAR MANTIQ (Logika Dasar dalam Islam)

Level Pemula: Untuk Dakwah dan Tadabbur 1. Apa Itu Mantiq? Definisi: Mantiq secara bahasa berarti “ucapan yang runtut.” Secara istilah, mantiq adalah ilmu yang mempelajari cara berpikir yang benar agar terhindar dari kesalahan dalam memahami atau menyimpulkan sesuatu. Dalil Indikatif: > “Afala ta'qilun?” – (Apakah kalian tidak berpikir?) – (QS. Al-Baqarah: 44, dan banyak lainnya) → Al-Qur’an mendorong penggunaan akal yang benar. Ungkapan "afalā ta‘qilūn" (أَفَلَا تَعْقِلُونَ) yang bermakna "maka apakah kalian tidak menggunakan akal?" adalah ungkapan Al-Qur’an yang sering diulang dalam konteks seruan untuk berpikir, merenung, dan menggunakan akal sehat. Dalil dan Referensinya Frasa "أَفَلَا تَعْقِلُونَ" muncul dalam banyak ayat, di antaranya: 1. Surah Al-Baqarah ayat 44 > أَتَأْمُرُونَ ٱلنَّاسَ بِٱلْبِرِّ وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ ٱلْكِتَـٰبَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ > “Mengapa kamu menyuruh orang lain berbuat kebajikan, sedangka...

WAKAF: STRATEGI DAKWAH DAN FONDASI PERADABAN ISLAM

Dalam sejarah Islam, dakwah bukan hanya soal ceramah atau khutbah. Dakwah adalah proyek besar perubahan peradaban, dan salah satu penopangnya yang utama adalah wakaf. Ia bukan sekadar amal jariah, tapi sistem ekonomi sosial Islam yang menopang peradaban dan dakwah sepanjang zaman. 1. Wakaf dalam Al-Qur’an dan Sunnah a. Dalil Al-Qur’an tentang Infaq dan Sedekah Abadi Allah berfirman: > "مَثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ، فِي كُلِّ سُنبُلَةٍۢ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَـٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٲسِعٌ عَلِيمٌ" > “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tangkai seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki.” — (QS. Al-Baqarah: 261) Ayat ini digunakan oleh para ulama sebagai landasan nilai dasar wakaf, yakni amal yang terus berbuah, walau pelakunya telah tiada. ...

Ashabul Kahfi: Konteks Awal Kisah Tujuh Pemuda

Ashabul Kahfi: Konteks Awal Kisah Tujuh Pemuda 15 Apr 2023, 13:03 WIB Ketujuh pemuda dalam kisah Ashabul Kahfi hidup pada masa Kaisar Decius. Alquran mengandung kisah-kisah yang berhikmah besar. Di antaranya mengenai Para Penghuni Gua (Ashabul Kahfi), yang dinarasikan dalam Surah al-Kahf ayat 9–26. Walaupun firman Allah SWT itu tidak mencantumkan siapa nama mereka, di mana lokasi dan kapan peristiwa yang dimaksud, kisah tersebut benar-benar pernah terjadi. Kalangan sejarawan yang mengkajinya sering merujuk pada konteks sejarah penduduk Upsus (Ephesus). Ephesus merupakan nama kota kuno di pesisir Turki Barat—sekitar tiga kilometer Distrik Selçuk, Provinsi Izmir, Turki. Daerah yang diduga menjadi tempat tinggal Ashab al-Kahfi tidak hanya itu. Selain di sekitar Selçuk, ada pula Gua Eshab-ı Kehf, yang kini sebuah destinasi wisata di wilayah utara Kota Tarsus, Provinsi Mersin. Kemudian, Gua Eshab-ı Kehf Kulliye (Kompleks Utsmaniyyah-Islam) di Distrik Afsin, Provinsi Kahramanmaras. Pemerinta...

Hadits Arbain 2 - Rukun Islam, Iman dan Ihsan

Hadits Arbain 2 - Rukun Islam, Iman dan Ihsan Dari Umar radhiyallahu ‘anhu pula dia berkata عَنْ عُمَرَ رضي الله عنه أَيضاً قَالَ: بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه و سلّم ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنِ الإِسْلاَم، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: (الإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدَاً رَسُوْلُ اللهِ، وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ، وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ البيْتَ إِنِ اِسْتَطَعتَ إِليْهِ سَبِيْلاً. قَالَ: صَدَقْتَ. فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِيْمَانِ، قَالَ: أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلائِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ الآَ...

Hadits Arbain ke 1: Setiap Amalan Tergantung pada Niat

Tahukah Sahabat, setiap ibadah yang kita lakukan ternyata bisa berujung sia-sia lho. Kok bisa? Ya, ada sebagian orang yang sudah berletih-letih ibadah dan bersusah payah melakukan kebaikan, akan tetapi tidak menuai pahala sama sekali. Hal yang dilakukannya sia-sia di mata Allah  Azza wa Jalla . Ia pun merugi. Rugi sekali! Lalu, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Mengapa ia bisa merugi? Yuk simak penyelasannya! Setiap Amalan Tergantung Niatnya Sahabat, dalam hadis Arbain An-Nawawi yang ke-1 dikatakan bahwa setiap amalan seseorang itu tergantung pada niatnya. Ia akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Jika ia meniatkan untuk dunia, maka itulah yang akan ia dapat. Begitu pun juga apabila ia meniatkan untuk Rabb-Nya, maka itulah yang akan diperolehnya. Berikut terjemahan hadis Arbain An-Nawawi yang ke-1: Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar bin Al Khaththab r.a. berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang itu hanyalah ...

10 Hadits Nabi tentang Keistimewaan Bulan Ramadhan

Tak terasa kita sudah memasuki pekan ketiga puasa  Ramadhan  tahun ini. Masih cukup waktu bagi kita yang ingin meningkatkan amal ibadah di bulan mulia penuh berkah ini. Sebagaimana banyak disebutkan, bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan keistimewaan yang besar. Semua amal saleh yang dilakukan pada bulan ini akan mendapat balasan berlipat ganda. Oleh karena itu kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal kebajikan dan meninggalkan kemaksiatan.  Berikut ini sejumlah hadits tentang keutamaan dan keistimewaan bulan Ramadhan yang perlu kita ketahui: 1. Ramadhan adalah bulan penuh berkah, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan pun dibelenggu. Pada bulan Ramadhan terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.  Rasulullah saw bersabda: قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ ...