Langsung ke konten utama

Yakinlah dengan Pilihanmu, Jangan Pernah Ragu



Arba'in Nawawi (Hadis ke-11) yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan an-Nasa'i, dan dinilai hasan sahih.

Berikut teks Arab dan sumbernya:

> دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَىٰ مَا لَا يَرِيبُكَ، فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ، وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ

"Tinggalkanlah sesuatu yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu. Karena kebenaran itu membawa ketenangan, dan dusta itu menimbulkan keraguan."

— HR. at-Tirmidzi no. 2518, dinilai hasan sahih


Hadis ini juga disebut dalam Sunan an-Nasa’i (no. 5711).

Imam Nawawi memasukkannya ke dalam Arba'in Nawawi karena maknanya sangat penting dalam membentuk sikap hati-hati dan menjaga integritas iman.


Hadis ini sering dijadikan pegangan dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam aspek fikih, adab, dan akhlak, karena mengajarkan prinsip kehati-hatian dan kejujuran dalam sikap hati dan tindakan.
Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Tinggalkan sesuatu yang bikin kamu ragu, dan pilihlah yang bikin kamu yakin."
(HR. Tirmidzi)


Makna Simpel:
Hidup itu penuh pilihan. Kadang kita dihadapkan sama sesuatu yang bikin galau:
“Boleh gak ya?”
“Bener gak ya?”
“Aman gak ya?”

Kalau hati mulai gak tenang, mending STOP!
Jangan paksain. Pilih hal yang jelas-jelas baik, halal, dan aman. Itu bikin hidup lebih tenang, jauh dari penyesalan.



Contoh Kekinian:

Lagi ditawarin bisnis yang “kayaknya” untung besar, tapi gak jelas asal-usulnya?
→ Tinggalkan! Cari peluang yang lebih pasti.

Scroll medsos, nemu info yang “kayaknya” keren, tapi sumbernya gak jelas?
→ Skip! Baca yang terpercaya aja.



Kesimpulan:

> Kalau hidupmu pengen adem dan jalanmu pengen lancar:
Pilih yang jelas, jauhi yang bikin galau.
Itulah gaya hidup #AntiRagu versi Rasulullah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Life's Too Short to Worry So Much

Life’s Too Short to Worry So Much: Inspirasi untuk Jiwa yang Terlalu Sibuk Cemas Oleh : Dimas Fajri Adha, SE. Kita hidup di zaman yang menuntut banyak hal: performa tinggi, stabilitas finansial, relasi yang ideal. Akibatnya, banyak dari kita terjebak dalam overthinking. Kita takut gagal, takut miskin, takut ditinggal, takut tidak mencapai ekspektasi dunia. Tapi, pertanyaannya: apakah hidup ini memang untuk dicemaskan? Ataukah untuk dijalani dengan tenang dan iman yang matang? Hidup ini terlalu singkat untuk kita habiskan dalam bayang-bayang kecemasan. Dunia ini bukan untuk dimiliki, tapi untuk dilalui—dengan sabar dan syukur. 1. Perspektif Ilmiah: Kecemasan dan Kerusakan Sistemik Studi dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa stres kronis dapat merusak sistem imun, mempercepat penuaan sel, dan menjadi penyebab utama penyakit jantung, tekanan darah tinggi, bahkan depresi. Dalam bahasa ringkas: terlalu banyak cemas membuat kita “mati lebih cepat” secara fisik dan psikis....

Forum DAWAI Gelar Halalbihalal: Satukan Semangat Dakwah Wasathiyah di Bekasi Timur

Bekasi, 4 Mei 2025 — Forum Dai Wasathiyah Indonesia (DAWAI) menyelenggarakan kegiatan halalbihalal berlokasi di area Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur. Acara ini menjadi momen penting untuk mempererat ukhuwah dan merawat semangat dakwah di tengah dinamika zaman yang terus berubah. Acara ini turut mengundang sejumlah tokoh penting sebagai bentuk dukungan dan pembinaan terhadap gerakan dakwah para dai muda. Hadir dalam kesempatan tersebut KH. Drs. Nur Rasyid, M.Pd.I., M.Si. selaku perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Bekasi Timur, para alumni senior Program Kaderisasi Ulama (PKU) MUI Kota Bekasi dari angkatan I hingga III, serta para dosen pembina PKU, seperti KH. Jamalullail, Lc. dan Dr. Sa’dullah, M.Si.. Kehadiran mereka memberikan warna tersendiri bagi Forum DAWAI—yang dibentuk oleh alumni PKU angkatan IV—dalam upaya memberikan arahan, masukan, dan semangat kepada para dai muda agar mampu menjadi pelanjut estafet dakwah di Kota Bekasi secara cerdas, konsisten, ...

DASAR-DASAR MANTIQ (Logika Dasar dalam Islam)

Level Pemula: Untuk Dakwah dan Tadabbur 1. Apa Itu Mantiq? Definisi: Mantiq secara bahasa berarti “ucapan yang runtut.” Secara istilah, mantiq adalah ilmu yang mempelajari cara berpikir yang benar agar terhindar dari kesalahan dalam memahami atau menyimpulkan sesuatu. Dalil Indikatif: > “Afala ta'qilun?” – (Apakah kalian tidak berpikir?) – (QS. Al-Baqarah: 44, dan banyak lainnya) → Al-Qur’an mendorong penggunaan akal yang benar. Ungkapan "afalā ta‘qilūn" (أَفَلَا تَعْقِلُونَ) yang bermakna "maka apakah kalian tidak menggunakan akal?" adalah ungkapan Al-Qur’an yang sering diulang dalam konteks seruan untuk berpikir, merenung, dan menggunakan akal sehat. Dalil dan Referensinya Frasa "أَفَلَا تَعْقِلُونَ" muncul dalam banyak ayat, di antaranya: 1. Surah Al-Baqarah ayat 44 > أَتَأْمُرُونَ ٱلنَّاسَ بِٱلْبِرِّ وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ ٱلْكِتَـٰبَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ > “Mengapa kamu menyuruh orang lain berbuat kebajikan, sedangka...