Langsung ke konten utama

Forum DAWAI Gelar Halalbihalal: Satukan Semangat Dakwah Wasathiyah di Bekasi Timur



Bekasi, 4 Mei 2025 — Forum Dai Wasathiyah Indonesia (DAWAI) menyelenggarakan kegiatan halalbihalal berlokasi di area Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur. Acara ini menjadi momen penting untuk mempererat ukhuwah dan merawat semangat dakwah di tengah dinamika zaman yang terus berubah.



Acara ini turut mengundang sejumlah tokoh penting sebagai bentuk dukungan dan pembinaan terhadap gerakan dakwah para dai muda. Hadir dalam kesempatan tersebut KH. Drs. Nur Rasyid, M.Pd.I., M.Si. selaku perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Bekasi Timur, para alumni senior Program Kaderisasi Ulama (PKU) MUI Kota Bekasi dari angkatan I hingga III, serta para dosen pembina PKU, seperti KH. Jamalullail, Lc. dan Dr. Sa’dullah, M.Si.. Kehadiran mereka memberikan warna tersendiri bagi Forum DAWAI—yang dibentuk oleh alumni PKU angkatan IV—dalam upaya memberikan arahan, masukan, dan semangat kepada para dai muda agar mampu menjadi pelanjut estafet dakwah di Kota Bekasi secara cerdas, konsisten, dan relevan.

Dalam sambutannya, KH. Nur Rasyid menyampaikan pentingnya momentum seperti ini untuk terus merawat gerakan dakwah:

“Pertemuan ini sangat baik agar kita dapat terus memikirkan dakwah di zaman yang cepat berubah. Kita harus terus berlomba dalam fastabiqul khairat. Dan, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan jika kita tidak bersemangat dalam dakwah ini?” ujarnya seraya mengutip Surah Ar-Rahman.



Penguatan juga diberikan oleh Ustaz Ibin Shohibin selaku pengurus MUI Kecamatan Bekasi Timur, yang menyampaikan harapannya agar forum ini menjadi inspirasi bagi pergerakan dakwah para dai muda hasil kaderisasi PKU di wilayah kecamatan:

“Semoga para dai muda ini dapat menjadi pelanjut estafet dakwah yang strategis dan membumi.”



Sementara itu, KH. Jamalullail, Lc., dosen mata kuliah Ulumul Hadis, memberikan nasihat penting kepada para dai:

 “Titik awal utama setelah ini adalah teruslah bergerak menyebarkan ilmu yang telah didapat selama pengkaderan. Luruskan niat dan konsistenlah, semata-mata demi meraih rida Allah.”



Adapun Dr. Sa’dullah, M.Si., selaku dosen mata kuliah Islam Wasathiyah, menambahkan bahwa dai harus juga menjadi penggerak Umat dalam aspek sosial, budaya dan ekonomi umat :

“Pandangan wasathiyah tidak hanya dalam pemikiran, tetapi juga harus tercermin dalam keadilan sosial, menganalisis budaya, termasuk dalam aspek ekonomi masyarakat.”



Forum DAWAI sendiri dibentuk atas inisiatif para dai muda PKU MUI Kota Bekasi angkatan IV, dengan Dimas Fajri Adha, S.E. sebagai ketua. Forum ini hadir untuk mewujudkan ukhuwah Islamiyyah dan memperkuat gerakan dakwah yang moderat, adil, dan seimbang sesuai dengan prinsip wasathiyah.

Acara halalbihalal ini berlangsung hangat dan penuh makna, disertai diskusi-diskusi ringan namun strategis dalam menyusun langkah dakwah ke depan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OSIS SMPIT Thariq bin Ziyad dan Forum DAWAI Jatimulya, Bekasi Gelar Pelatihan Proposal dan Kemandirian Organisasi Pelajar

Bekasi, 16 Mei 2025 — Semangat kemandirian dan kepemimpinan mewarnai Aula SMPIT Thariq bin Ziyad Jatimulya, Bekasi, saat Forum DAWAI (Dai Wasathiyah Indonesia) bekerja sama dengan OSIS mengadakan pelatihan bertajuk "Merancang Kegiatan dan Membangun Kemandirian Pelajar". Pelatihan ini dihadiri langsung oleh Ketua Forum DAWAI, Dimas Fajri Adha, yang membawakan materi utama seputar penyusunan proposal kegiatan dan strategi membangun jejaring kerja sama (sponsorship edukatif). Dalam penyampaiannya, Dimas menjelaskan bahwa pembuatan proposal bukan sekadar kegiatan administratif, melainkan bagian dari proses pembelajaran menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan komunikatif. “Ini bukan tentang cari dana, tapi tentang menunjukkan bahwa kita punya rencana yang jelas, niat yang baik, dan kemampuan untuk mewujudkannya bersama,” ujar Dimas. Ia juga membagikan trik dan tips agar organisasi pelajar dapat berjalan efektif, yakni dengan komunikasi yang terbuka dan sikap profesi...

Ashabul Kahfi: Konteks Awal Kisah Tujuh Pemuda

Ashabul Kahfi: Konteks Awal Kisah Tujuh Pemuda 15 Apr 2023, 13:03 WIB Ketujuh pemuda dalam kisah Ashabul Kahfi hidup pada masa Kaisar Decius. Alquran mengandung kisah-kisah yang berhikmah besar. Di antaranya mengenai Para Penghuni Gua (Ashabul Kahfi), yang dinarasikan dalam Surah al-Kahf ayat 9–26. Walaupun firman Allah SWT itu tidak mencantumkan siapa nama mereka, di mana lokasi dan kapan peristiwa yang dimaksud, kisah tersebut benar-benar pernah terjadi. Kalangan sejarawan yang mengkajinya sering merujuk pada konteks sejarah penduduk Upsus (Ephesus). Ephesus merupakan nama kota kuno di pesisir Turki Barat—sekitar tiga kilometer Distrik Selçuk, Provinsi Izmir, Turki. Daerah yang diduga menjadi tempat tinggal Ashab al-Kahfi tidak hanya itu. Selain di sekitar Selçuk, ada pula Gua Eshab-ı Kehf, yang kini sebuah destinasi wisata di wilayah utara Kota Tarsus, Provinsi Mersin. Kemudian, Gua Eshab-ı Kehf Kulliye (Kompleks Utsmaniyyah-Islam) di Distrik Afsin, Provinsi Kahramanmaras. Pemerinta...