MUI Kota Bekasi Gelar Wisuda Pendidikan Kader Ulama 2025, Tegaskan Urgensi Regenerasi Keulamaan di Era Modern
Sumber foto : Facebook
Bekasi, 2025 — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi melalui Lembaga Pendidikan Kader Ulama (LPKU) menggelar acara Wisuda dan Penutupan Pendidikan Kader Ulama (PKU) tahun 2025, sebagai bagian dari upaya strategis dalam menyiapkan generasi penerus ulama yang berkompeten dan relevan dengan tantangan zaman.
Acara dimulai pada pukul 07.00 WIB dengan rangkaian kegiatan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya. Prosesi wisuda berlangsung khidmat dengan dihadiri para wisudawan, keluarga, pengurus MUI, serta perwakilan unsur pemerintah, TNI, Polri, dan Kejaksaan.
Orasi Ilmiah: Urgensi Kompetensi Ulama di Era Kontemporer
Sorotan utama kegiatan ini adalah sesi Stadium General yang disampaikan oleh KH. Muhammad Cholil Nafis, Lc., Ph.D, selaku Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah. Dalam orasinya, beliau menyinggung memori masa kuliah tahun 2006–2008 saat mengikuti program kaderisasi muballigh dan ulama di Jakarta.
Menurutnya, Pendidikan Kader Ulama adalah instrumen penting dalam menyiapkan ulama dengan kompetensi keilmuan yang mendalam, akhlak mulia, serta kemampuan beradaptasi dalam dinamika sosial modern.
> “Tujuan utama pendidikan kader ulama ialah melahirkan sosok yang menguasai ilmu agama sekaligus memiliki wawasan kebangsaan, sosial, dan keilmuan kontemporer,” tegasnya.
Kaderisasi Menjawab Tantangan Regenerasi
MUI menyadari bahwa posisi ulama adalah penopang moral bangsa dan penjaga kemurnian ajaran Islam. Di tengah meningkatnya kompleksitas isu keagamaan dan sosial, jumlah ulama senior yang semakin lanjut usia menimbulkan kebutuhan mendesak akan regenerasi.
Karena itu, program PKU dipandang sebagai jantung kaderisasi agar kesinambungan keulamaan tidak terputus.
Direktur LPKU MUI Kota Bekasi, Dr. KH. Muhammad Aiz, M.H, dalam sambutannya menegaskan bahwa lulusan PKU tidak hanya dibekali ilmu syar’i, tetapi juga sensitif terhadap masalah umat dan kondisi kebangsaan.
Ketua Umum MUI Kota Bekasi, Drs. KH. Saifuddin Siroj, turut memberikan apresiasi kepada seluruh peserta dan berharap kontribusi para lulusan dapat terasa langsung di masyarakat.
Kolaborasi dengan Aparat Negara
Turut hadir perwakilan pemerintah Kota Bekasi, serta unsur TNI, Polri, dan Kejaksaan. Kehadiran aparat negara ini menunjukkan bahwa isu moral dan keamanan sosial berjalan beriringan dengan pembinaan keulamaan.
Penutup dan Harapan
Acara ditutup pada pukul 11.10 WIB dengan doa bersama yang dipandu oleh panitia. Di akhir prosesi, para lulusan diharapkan mampu:
memperkuat ukhuwah dan harmoni sosial,
menyebarkan dakwah yang bijak dan beradab,
menjadi rujukan masyarakat dalam problematika keagamaan kontemporer.
Program kaderisasi ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan MUI untuk menjaga stabilitas moral umat sekaligus meregenerasi ulama yang siap meng
hadapi tantangan dakwah di era digital.



Komentar
Posting Komentar