Langsung ke konten utama

Postingan

Pelatihan Mubaligh Muhammadiyah Kota Bekasi 2025: Saatnya Pemuda Menjadi Pencerah

Bekasi (12 Oktober 2025) – Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Bekasi sukses menggelar Pelatihan Mubaligh Muhammadiyah tahun 2025 di Asrama Haji Bekasi. Mengusung tema “Mubaligh Tumbuh, Umat Tercerahkan,” kegiatan ini menjadi ruang belajar dan pembinaan bagi para kader muda usia 18–40 tahun untuk memperkuat peran dakwah di tengah masyarakat. Acara dibuka dengan Studiem Generale oleh Ustadz Dr. Muhammad Choirin, Lc., M.A., serta dihadiri oleh Ust. Usep Supriatna, S.Pd. (Ketua Majelis Tabligh PWM Jawa Barat), Drs. H. Zahrul Hadiprabowo, CIRB. (Ketua PDM Kota Bekasi), jajaran pimpinan, dan perwakilan Pemerintah Kota Bekasi. Sebagai penutup kegiatan, dilaksanakan pembentukan Formatur Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) Kota Bekasi periode 2022–2027, yang diharapkan menjadi motor penggerak dakwah pencerahan di wilayah Bekasi dan sekitarnya. Pelatihan ini menjadi bukti bahwa dakwah adalah ruang pengabdian yang terbuka bagi siapa pun yang ingin berbuat. Generasi muda diajak ...

Keimanan Modal Kemenangan

 Keimanan Modal Kemenangan _Oleh: Yanyan Kusyana, S. Pd_ Alkisah dalam sebuah peperangan yang sangat monumental yaitu Perang Mu'tah. Antara 3000 pasukan muslimin melawan 200.000 pasukan Romawi. Ketika pasukan kaum muslimin bersiap sedia berangkat ke medan perang, banyak orang Madinah keluar untuk mengucapkan selamat jalan.   Di tengah perjalanan mereka berhenti di kawasan Maan di wilayah Syam. Salah seorang pimpinan Pasukan kaum muslimin yaitu Zaid bin Haritsah merasa khawatir karena jumlah pasukannya lebih kecil dibandingkan pasukan musuh. Titah Zaid kepada mereka: "Mari kita bermusyawarah untuk membicarakan tindakan yang sebaiknya kita ambil sebelum menghadapi pasukan Roma".  Direspon langsung oleh mereka, "Kami setuju dengan pendapat Panglima".  Di tengah keragu-raguan demikian, maka *Abdullah bin Rawahah* berkata kepada para pasukan dengan lantang,:  "Kita berperang dengan pihak musuh bukan karena senjata, bukan karena kekuatan, dan bukan pula karena...

Tiga Jalan Menuju Kebaikan Agama

Oleh : Kang Yanyan - Alumni PKU MUI Kota Bekasi - Angkatan IV Bagaimana jika Allah menumbuhkan kebaikan dalam diri seseorang? Kitab Nashaihul Ibad menyatakan:  “Jika Allah menghendaki hamba-Nya menjadi orang baik, maka Dia menjadikan hamba itu mengerti agama, menjadi zuhud terhadap dunia, dan sadar akan aib dirinya.” (Seperti dikutip dalam pengantar Anda) Mari kita telaah kedalaman ketiganya dengan rapi, disertai dalil dan sentuhan perspektif akademis serta hikmah spiritual. --- 1. Mengerti Agama Mengerti agama tidak sekadar menghafal dalil atau memahami fiqh, tetapi memahami arah hidup dan cita-cita keberadaan kita—mengenal tujuan diciptakan dan jalan yang diridhai Allah. Dalil: Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, niscaya Allah pahamkan dia dalam agama” (HR. Bukhari dan Muslim). Perspektif akademis: Dalam pendidikan agama, “mengerti agama” sering diartikan sebagai internalisasi nilai dan tujuan hidup, bukan sekedar akumulasi informasi. Hal in...