Langsung ke konten utama

Postingan

Suami Tidak Boleh Berpoligami selama Istri Pertama Masih Hidup?

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak menikah lagi atau berpoligami selama Khadijah Radhiallahu ‘anha masih hidup. Beliau baru menikah dan berpoligami setelah Khadijah Radhiallahu ‘anha wafat. ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata, لَمْ يَتَزَوَّجْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى خَدِيجَةَ حَتَّى مَاتَتْ “Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak menikahi wanita lain saat Khadijah (masih hidup pent.) sampai Khadijah wafat” (HR. Muslim). Sebagian orang berdalil dengan dalil yang tidak tepat, lalu berkesimpulan bahwa seorang laki-laki baru bisa melakukan poligami setelah istri pertama wafat sebagaimana Khadijah dan Fatimah Radhiallahu ‘anhuma. Pernyataan yang benar bahwa boleh saja menikah lagi saat istri pertama masih hidup, karena para sahabat melakukan poligami saat istri pertama mereka masih hidup. Perlu diketahui bahwa ulama menjelaskan mengapa Nabi Shallallahu ‘alahi wasallam tidak berpoligami selama Khadijah masih hidup. Beberapa ulama menjelaskan k...

Jiwa yang Tenang yang memasuki Surga

An’am/6:151] Dan makna yang kedua dari an-nafs adalah ruh yang dengannya jasad bisa hidup, sebagaimana dalam firman Allâh Subhanahu wa Ta’ala : إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada keburukan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabb ku. Sesungguhnya Rabb ku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Yûsuf/12:53] Makna kedua inilah yang dimaksud dalam surat al-Fajr yang sedang kita bahas ini. ARTI AN-NAFSU AL-MUTHMAINNAH Para Ulama berselisih pendapat tentang arti dari an-nafsu al-muthmainnah pada ayat ini dan juga berselisih kapankah perkataan ini diucapkan kepada jiwa tersebut. Di antara arti yang disebutkan oleh para Ulama adalah sebagai berikut: Dia adalah al-mushaddiqah (jiwa yang membenarkan atau mengimani) apa yang Allâh Azza wa Jalla firman. Ini adalah pendapat Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma dan pendapat al-Hasan rahimahullah mirip dengan ini yaitu: jiwa yang membena...

Jarang Doa Termasuk Sombong kepada Allah SWT

Sebagian manusia terlalu sombong, tidak mau berdoa, seakan ia bisa menghasilkan sesuatu tanpa pertolongan dari Allah Ta’ala. Sebagian manusia terlalu sombong, tidak mau berdoa, seakan ia bisa beribadah tanpa pertolongan dari Allah Ta’ala. Sebagian manusia terlalu sombong, jarang berdoa, seakan kekuatan manusiawinya lah yang dapat mewujudkan seluruh asa dia tanpa pertolongan dari Allah Ta’ala. Coba perhatikan hal-hal berikut, niscaya kita akan semangat selalu berdoa kepada Allah Ta’ala atas keperluan dunia dan akhirat kita. Seorang yang tidak berdoa adalah orang sombong {وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ} [غافر: 60] “ Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina .” (QS. Al Mukmin: 60). Asy Syaukani rahimahullah berkata, “...