Langsung ke konten utama

Aktivis Forum DAWAI, Gerakkan Pemberantasan Buta Huruf Al-Qur’an di Cikarang Barat

Cikarang, Bekasi – Di tengah arus modernisasi dan hiruk pikuk kawasan industri MM2100, sebuah kegiatan mulia dan menyentuh hati berlangsung secara rutin di wilayah Kp. Kamurang RT 004/03, Kelurahan Cikedokan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Tepatnya hanya 200 meter dari Pemancingan Dora dan berada di seberang rumah Pak Kesra, seorang aktivis perempuan bernama Siti Hopsah Ali, S.Psi mengabdikan diri untuk mengajar baca tulis huruf hijaiyah melalui Majelis Tahsin Ath-Thoriq.

Sebagai anggota aktif Forum DAWAI (Dai Wasathiyah Indonesia), Hopsah tidak hanya mengajarkan teknik membaca Al-Qur’an, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Islam yang seimbang, damai, dan penuh rahmat. Dengan pendekatan yang ramah dan penuh kelembutan, ia berhasil merangkul berbagai kalangan – dari ibu rumah tangga hingga remaja – untuk kembali mencintai huruf-huruf suci Al-Qur’an.

“Buta huruf Al-Qur’an bukan hanya soal teknis membaca, tapi juga soal peluang memahami petunjuk hidup. Kalau tidak kita bantu dari sekarang, akan lahir generasi Muslim yang asing terhadap kitab sucinya sendiri,” ujar Hopsah saat ditemui di lokasi kegiatan, Sabtu pagi.

Majelis yang ia pimpin diberi nama Ath-Thoriq, yang berarti "jalan" atau "petunjuk". Nama ini dipilih bukan tanpa alasan. Hopsah ingin agar majelis ini menjadi jalan kembali masyarakat kepada cahaya Al-Qur’an. Ia memanfaatkan waktu luangnya di sela-sela aktivitas keluarga dan sosial, demi menyemai huruf-huruf ilahi di hati umat.
Masyarakat sekitar mengakui bahwa kehadiran majelis ini sangat membantu. “Anak-anak jadi semangat ngaji, ibu-ibu juga jadi belajar lagi. Dulu saya cuma bisa baca sedikit-sedikit, sekarang alhamdulillah sudah bisa baca dengan tartil,” ujar salah satu peserta majelis.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa dakwah tidak selalu harus dilakukan lewat mimbar besar atau media massa. Justru lewat gerakan kecil yang konsisten dan penuh kasih seperti yang dilakukan Siti Hopsah Ali, semangat dakwah Islam yang wasathiyah (moderat, adil, dan seimbang) dapat menjangkau akar rumput masyarakat yang selama ini haus akan bimbingan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Forum DAWAI Gelar Halalbihalal: Satukan Semangat Dakwah Wasathiyah di Bekasi Timur

Bekasi, 4 Mei 2025 — Forum Dai Wasathiyah Indonesia (DAWAI) menyelenggarakan kegiatan halalbihalal berlokasi di area Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur. Acara ini menjadi momen penting untuk mempererat ukhuwah dan merawat semangat dakwah di tengah dinamika zaman yang terus berubah. Acara ini turut mengundang sejumlah tokoh penting sebagai bentuk dukungan dan pembinaan terhadap gerakan dakwah para dai muda. Hadir dalam kesempatan tersebut KH. Drs. Nur Rasyid, M.Pd.I., M.Si. selaku perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Bekasi Timur, para alumni senior Program Kaderisasi Ulama (PKU) MUI Kota Bekasi dari angkatan I hingga III, serta para dosen pembina PKU, seperti KH. Jamalullail, Lc. dan Dr. Sa’dullah, M.Si.. Kehadiran mereka memberikan warna tersendiri bagi Forum DAWAI—yang dibentuk oleh alumni PKU angkatan IV—dalam upaya memberikan arahan, masukan, dan semangat kepada para dai muda agar mampu menjadi pelanjut estafet dakwah di Kota Bekasi secara cerdas, konsisten, ...

OSIS SMPIT Thariq bin Ziyad dan Forum DAWAI Jatimulya, Bekasi Gelar Pelatihan Proposal dan Kemandirian Organisasi Pelajar

Bekasi, 16 Mei 2025 — Semangat kemandirian dan kepemimpinan mewarnai Aula SMPIT Thariq bin Ziyad Jatimulya, Bekasi, saat Forum DAWAI (Dai Wasathiyah Indonesia) bekerja sama dengan OSIS mengadakan pelatihan bertajuk "Merancang Kegiatan dan Membangun Kemandirian Pelajar". Pelatihan ini dihadiri langsung oleh Ketua Forum DAWAI, Dimas Fajri Adha, yang membawakan materi utama seputar penyusunan proposal kegiatan dan strategi membangun jejaring kerja sama (sponsorship edukatif). Dalam penyampaiannya, Dimas menjelaskan bahwa pembuatan proposal bukan sekadar kegiatan administratif, melainkan bagian dari proses pembelajaran menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan komunikatif. “Ini bukan tentang cari dana, tapi tentang menunjukkan bahwa kita punya rencana yang jelas, niat yang baik, dan kemampuan untuk mewujudkannya bersama,” ujar Dimas. Ia juga membagikan trik dan tips agar organisasi pelajar dapat berjalan efektif, yakni dengan komunikasi yang terbuka dan sikap profesi...

Ashabul Kahfi: Konteks Awal Kisah Tujuh Pemuda

Ashabul Kahfi: Konteks Awal Kisah Tujuh Pemuda 15 Apr 2023, 13:03 WIB Ketujuh pemuda dalam kisah Ashabul Kahfi hidup pada masa Kaisar Decius. Alquran mengandung kisah-kisah yang berhikmah besar. Di antaranya mengenai Para Penghuni Gua (Ashabul Kahfi), yang dinarasikan dalam Surah al-Kahf ayat 9–26. Walaupun firman Allah SWT itu tidak mencantumkan siapa nama mereka, di mana lokasi dan kapan peristiwa yang dimaksud, kisah tersebut benar-benar pernah terjadi. Kalangan sejarawan yang mengkajinya sering merujuk pada konteks sejarah penduduk Upsus (Ephesus). Ephesus merupakan nama kota kuno di pesisir Turki Barat—sekitar tiga kilometer Distrik Selçuk, Provinsi Izmir, Turki. Daerah yang diduga menjadi tempat tinggal Ashab al-Kahfi tidak hanya itu. Selain di sekitar Selçuk, ada pula Gua Eshab-ı Kehf, yang kini sebuah destinasi wisata di wilayah utara Kota Tarsus, Provinsi Mersin. Kemudian, Gua Eshab-ı Kehf Kulliye (Kompleks Utsmaniyyah-Islam) di Distrik Afsin, Provinsi Kahramanmaras. Pemerinta...